Renungan Harian – Sabtu, 20 Juli 2019

July 20, 2019
renungan harian katolik
20 Juli, 2019 St. Apollinaris
SABTU (H)
Keluaran 12:37-42
Mzm 136:1, 23-24, 10-15
Matius 12:14-21
(14) Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. (15) Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (15b) Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. (16) Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, (17) supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: (18) Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. (19) Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. (20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. (21) Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.”
JANGANLAH MEMBANTAH DIA !
“ Ini hamba-Mu yang Kaupilih, yang Kau kasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan: Aku menaruh Roh-Ku ke atas-Nya”—Matius 12:18
DALAM INJIL, dikatakan Yesus akan menjadi ‘bahan perbantahan’ (Luk 2: 34). Dan orang zaman Yesus menanggapi-Nya, dengan jalan menentang-Nya dan ingin membunuh-Nya. Demikian juga mereka ingin menghancurkan Gereja-Nya (Mat 12:14-15), sedangkan yang lain mau menerima dan mengikuti-Nya dan disembuhkan oleh-Nya.
Dan memang Yesus itu sang Penyembuh yang agung sepanjang zaman. Tetapi Yesus menginginkan agar Dia dikenal bukannya sebagai sang Penyembuh, melainkan sebagai ‘Kasih Yang Tersalib’ (1 Yoh 4:8, 16). Yesus itu Tuhan segala “Tuan” dan Raja dari segala raja (Why 17: 14), tetapi Ia berkenan datang kepada kita sebagai “Hamba yang Sengsara” (Mat 12: 18 dst) .
Yesus mewartakan ‘Keadilan’ (1 Kor 30). Tetapi kasih dan belas kasih-Nya mengatasi penghukuman karena keadilan itu (Yak 2: 13). Memang Yesus adalah Hakim, Yang mau menerima keputusan pribadi kita, kalau kita memutuskan untuk terpisah dari pada-Nya selamanya dan menghukum diri kita sendiri. Tetapi sebenarnya Yesus telah mati dan bangkit dari mati , supaya semua orang dapat diselamatkan dan agar tak seorangpun akan terhukum selamanya di neraka (1 Tim 2:4).
Yesus adalah Penebus kita . Ia telah membebaskan kita, untuk dijadikan kita hamba-hamba-Nya, yang Ia pimpin ke kebenaran (Rm 6:16). Bagi kita Yesus bukan hanya Manusia seperti kita-kita, tetapi Ia juga Allah, Yang menghampakan Diri menjadi manusia (Flp 2:7). Ini berarti Yesus itu sepenuhnya Allah dan serentak juga sepenuhnya manusia. Tetapi bagaimana mungkin hal ini ?
Mari kita serahkan seutuhnya diri kita kepada-Nya. Mari kita tenggelamkan diri kita ke dalam misteri ini, yakni misteri Kasih Ilahi.
Doa : Bapa, tak seorangpun dapat mengenal Yesus, sebagai mana Engkau mengenal-Nya. Utuslah Roh Kudus-Mu untuk menuntun aku ke dalam Jati-Diri-Nya paling dalam (1 Kor 2: 10-11).
Janji : “Setelah melewati empatratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan Tuhan dari Tanah Mesir” — Keluaran 12: 1
Pujian : S. Apolinaris, salah serorang martir abad pertama, dikenang sebagai orang beriman yang tegar kepada Kristus, Uskup pertama kota Ravenna, Italia, ditunjuk oleh S. Petrus sendiri.