Renungan Harian – Sabtu, 08 Februari 2020

February 7, 2020
renungan harian katolik
TERGERAK OLEH BELASKASIHAN
08 Februari
SABTU
(Hijau)
1Raja-raja 3:4-13
Mazmur 119:9,10,11,12,13,14
Markus 6:30–34
(30) Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. (31) Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. (32) Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. (33) Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. (34) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
“Ketika mendarat, Yesus melihat orang banyak berkerumuman, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka” — Markus 6 : 34a
DALAM ALKITAB kita sering membaca tentang belas kasihan Yesus kepada orang lain. Yesus melakukan banyak mujizat semasa hidup sebagai manusia di dunia ini selain untuk menunjukkan diri-Nya adalah Utusan dari Allah, Anak Allah bahkan Dia adalah Allah sendiri, juga karena Yesus menaruh belas kasihan pada umat manusia.
Contoh mujizat yang dilakukan Yesus karena hatiNya yang tergerak belas kasihan, Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Mrk1:41). Contoh yang lain, Yesus membangkitkan anak muda, putra seorang janda di Nain, sewaktu Yesus melihat janda itu, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan (Luk 7:13). Juga sewaktu Yesus memberi makan lima ribu orang, diawali dengancatatan penginjil, “Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasiohan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit” (Mat 14:14).
Sewaktu kita dibaptis dan menerima Sakramen Krisma, Yesus telah memberi Roh-Nya kepada kita, Roh Cinta Kasih. Kita diberi kemampuan kuasa untuk mencintai Allah dan mencintai sesama. Kita diubah seperti Yesus, sehingga kita, sejauh membuka diri, mempunyai hati yang berbelas kasih, penuh pengertian dan hikmat. (HW)
DOA : Tuhan, datanglah Roh-Mu pada diri kami. Kami rindu Roh Kudus yang memimpin hidup dan pelayanan kami. Karena Roh-Mu adalah Roh Cinta Kasih.
JANJI : “Allah berfirman kepada Raja Salomo : Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hokum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian” —- 1 Raja-Raja 3: 11-12a
PUJIAN : Dalam Gereja Katolik, ungkapan belas kasihan itu, dapat kita lihat, dengan banyaknya Panti Asuhan, Panti Jompo, Panti Tuna-Runggu, Panti Cacat Mental, Rumah Sakit, Poliklinik di beberapa Paroki dan lain-lain, baik diselenggarakan oleh para suster maupun awam. Leboh dari kitu, Gereja juga menerapkan dan mengajarkan Ajaran Sosial Gereja, khususnya dalam hal “Keadilan”. Semuanya ini menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang yang tidak mampu dan membutuhkan pertolongan orang lain.