Renungan Harian – Sabtu, 04 April 2020

April 4, 2020
renungan harian katolik
04 April 2020
SABTU
(Ungu)
04 April
Yehezkiel 37:21-28
MT Yeremia 31:1013
Yohanes 11:45-56
(45) Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. (46) Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. (47) Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. (48) Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” (49) Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa, (50) dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” (51) Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, (52) dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. (53) Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. (54) Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. (55) Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. (56) Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
KORBAN KEBENCIAN
“Dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” —- Yohanes 11:50
KEJADIAN AMAT ajaib yang dilakukan Yesus dengan membangkitkan Lazarus di Betania dipersoalkan oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Mereka berpendapat: tidak mungkin lagi untuk memperkenankan Yesus melanjutkan pekerjaan-Nya tanpa pengawasan, sebab jika tidak demikian lebih banyak lagi orang-orang yang akan mengikuti Dia. Maka Mahkamah Agama dipanggil berkumpul untuk membicarakan keadaan demikian.
Mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat?” Sebab orang itu membuat banyak mujizat..Dia banyak pengikut-Nya..kita bisa kehilangan kehormatan diri dan bangsa kita? Mari kita buat sesuatu untuk mencegah-Nya. Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam besar pada saat itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa, kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” (Yoh 11:50).
Dan Yesus menjadi korban kebijakan politik religious, korban kebencian dan iri hati dari para pemuka bangsa Yahudi. Iri hati dan kecemburuan, hidup dalam tokoh religious orang Yahudi. Mereka menolak Yesus dan bahkan berencana untuk membunuh-Nya.
Perasaan seperti ini masih sering ada dalam hati banyak orang, juga saat ini. Bila orang merasa tersaingi, akan tereliminasi, lalu muncul niat buruk dalam hatinya untuk menolak, mempersulit dan bahkan melenyapkannya. Orang sering terperangkap oleh emosi, nafsu, egoisme, kepentingan-diri, martabat dan status yang diagungkan, kuasa yang dibanggakan sehingga kita tidak dapat melihat kebaikan orang lain, keberhasilan dan kesuksesan mereka. Kita antipati, mengatur siasat dengan mengorbankan seseorang, dengan jalan memotong jalan hidup orang lain.
Bagaimanakah dengan kita?
Besok adalah Hari Minggu Palma. Mari kita membuka hati dan menanggalkan segala sifat-sifat kita yang tidak baik. Saat ini saat yang ber-rahmat. Kita akan menyambut Yesus Kristus , Juru Selamat, Raja Kebenaran dan Kebajikan yang menjadi teladan hidup kita. (PIN)
DOA: Tuhan Yesus Kristus, sulit bagi kami untuk dapat mengalahkan sifat-sifat buruk yang timbul karena kesombongan diri dan iri hati. Bantulah kami agar menjadi orang yang rendah hati. Amin.
JANJI: ”Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala terhadap kawanan dombanya!” —- Yeremia 31:10
PUJIAN: Daud adalah Raja yang diberkati dan berkenan di hati Allah. Ia rendah hati, setia, taat, murah hati dan pemaaf. Waktu jatuh dalam dosa, ia bertobat.