Renungan Harian – Sabtu, 01 September 2019

September 1, 2019
renungan harian katolik
1 September 2019 MINGGU Biasa XXII
MINGGU (Hijau)
Sirakh 3:17-18,20,28-29
Mazmur 68:4-5ac,6-7ab,10-11
Ibrani 12:18-19,22-24a
Lukas 14:1,7-14
(1) Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. (7) Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: (8) Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, (9) supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. (10) Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. (11) Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (12) Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. (13) Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. (14) Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
UNDANGAN KESELAMATAN DARI ALLAH
“Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-ng buta. — Lukas 14:13-14)
ORANG-ORANG TERHORMAT yang hadir dalam suatu undangan biasanya akan duduk di bagian depan, sebagai tamu terhormat. Tetapi banyak juga orang yang menganggap dirinya terhormat, sehingga langsung maju ke bagian depan.
Perilaku inilah yang digambarkan dalam perumpamaan Yesus tentang orang-orang yang diundang dalam pesta perkawinan (bdk. Luk 14:7). Pesta perjamuan perkawinan di sini adalah perumpamaan mengenai undangan perjamuan keselamatan dari Allah. Merasa sebagai orang-orang pilihan, para tamu khusus tersebut menjadi sombong. Mereka meninggikan dirinya di hadapan Allah, dan tidak menyadari bahwa mereka akan direndahkan. Hanya orang yang mau merendahkan dirinyalah,yang akan ditinggikan (Luk 14:11).
Karena kesombongannya, mereka kehilangan hak istimewa sebagai orang-orang pilihan Allah untuk menerima keselamatan kekal. Karena hanya orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta yang akan diundang dalam perjamuan keselamatan Allah (Luk 14:14). Maka berbahagialah orang-orang yang diundang Allah karena miskin di hadapan-Nya, Karena kecacatannya, maka menyadari bahwa dirinya tidak sempurna di hadapan Allah, Karena kelumpuhannya, maka menyadari bahwa dirinya belum banyak berbuat kebaikan bagi Allah. Dan karena kebutaannya, maka menyadari kekurangan dirinya melihat kebaikan Allah dalam hidupnya.
Hanya mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum pada hari kebangkitan orang-orang benar (Yoh 5:29).
Marilah mengarahkan hidup kita untuk selalu menanggapi undangan keselamatan dari Allah agar kita semua diberikan anugrah memperoleh kebahagiaan kekal bersama-Nya disertai dengan perbuatan-perbuatan baik kita. (TON)
Doa: Yesus, jauhkanlan kami dari kesombongan diri, dan mampukanlah kami untuk selalu menjadi pribadi yang rendah hati dalam hidup kami sehari-hari.
Janji: “Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama_Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Namanya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya! —- Mazmur 68:4-5ac
Pujian: Pak Han tadinya adalah seorang ayah yang mudah marah. Setelah mengikuti Kursus Pendalaman Alkitab di Parokinya, sekarang pak Han menjadi pribadi yang lebih sabar, mulai rajin berdoa dan rajin membaca Alkitab bersama keluarganya.