Renungan Harian – Sabtu, 01 Juni 2019

June 3, 2019
renungan harian katolik
1 Juni 2019 St. Yustinus
SABTU (Merah)
Kisah Para Rasul 18:23-28
Mazmur 47:2-3,8-10
Yohanes 16:23-28
(23) Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. (24) Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu. (25) Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu. (26) Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, (27) sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. (28) Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”
BERANI MEWARTAKAN KABAR BAIK
“Ia telah menerima pengajaran tentang Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui
baptisan Yohanes” —- Kisah Para Rasul 18:25
TAKUT DAN RAGU sering kali dialami umat Katolik ketika ia harus menunjukkan dan mewartakan imannya baik kepada sesama umat Katolik atau kepada umat non Katolik. Rasa takut muncul karena ia merasa tidak siap, tidak percaya diri, merasa tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup untuk menyampaikan ajaran Yesus. Rasa takut juga dapat muncul karena kehadirannya di lingkungan ditolak umat karena kekatolikannya. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan orang Katolik terkesan begitu pasif dalam karya pewartaan Kabar Baik.
Dalam bacaan hari ini, kita diajak meneladani Apolos, seperti kita jumpai dalam Bacaanpetama. Ia orang Yahudi yang berasal dari Aleksandria, kota terbesar selain Roma; ia seorang yang fasih berbicara dan sangat menguasai Kitab Suci. Berbekal pengajaran yang diterimanya tentang Jalan Tuhan, ia dengan berani mengajar di rumah ibadat. Ia sangat bersemangat untuk berbicara dan mengajar tentang Yesus. Apolos hanya mengetahui hal baptisan Yohanes, ajaran dimana orang-orang dipertobatkan, dan menantikan kedatangan Yesus Sang Mesias ( Kis 18:24-25). Karena mendengar pengajaran Apolos baru mengenai baptisan Yohanes, maka Priskila dan Akwila membawanya ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah (Kis 28:26).
Disini kita bisa melihat bagaimana sikap Apolos yang meskipun sudah dikenal sebagai seorang pengkotbah hebat yang menguasai Kitab Suci, tetapi ia dengan rendah hati menyadari kekurangannya maka mau menerima pengajaran mengenai Jalan Allah dari dua orang wanita yakni Priskila dan Akwila, yang secara pengetahuan akan Kitab Suci di bawah Apolos.
Pewartaan Apolos menjadi berhasil karena ia fasih berbicara, menguasai Kitab Suci, rendah hati dan tentu saja karena “anugerah Allah” yang membuat Apolos berani mewartakan Kabar Baik serta menjadi sangat berguna bagi orang-orang yang percaya (Kis 18:27).
Marilah kita meneladani sikap Apolos, serta terus memohon bimbingan Allah, serta terus membekali diri, agar kita menjadi pewarta Kabar Baik. Kita percaya bahwa permohonan kita akan dikabulkan jika kita mintakan kepada Bapa melalui perantaraan Tuhan kita Yesus Kristus (Yoh 16:23). Salam Evangelizer. (TON)
Doa :Ya Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk selalu menjadi pewarta
Kabar Baik-Mu yang setia.
Janji: “Sebab Bapa sendiri megasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku
dan percaya bahwa Aku datang dari Allah —- Yohanes 16:27
Pujian: Gregorius selalu menyebutkan nama baptisnya dengan jelas setiap berkenalan dengan orang baru, karena baginya dengan menyebutkan nama baptisnya ia merasa telah menunjukkan identitasnya sebagai pengikut Kristus.