Renungan Harian – Rabu, 15 Januari 2020

January 15, 2020
renungan harian katolik
KEBIASAAN YESUS BERDOA
15 Januari 2020
RABU (H)
1Samuel 3:1-10,19-20
Mazmur 40:2,5,7-8a, 8b-9,10
Markus 1:29-39
(29) Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. (30) Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. (31) Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. (32) Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. (33) Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. (34) Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. (35) Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. (36) Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; (37) waktu menemukan Dia mereka berkata: “Semua orang mencari Engkau.” (38) Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” (39) Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana”— Markus 1:35
SETELAH MELEWATI hari yang super sibuk hari sebelumnya dengan mengajar di rumah ibadat, mengusir roh jahat dari orang yang kerasukan, menyembuhkan ibu mertua Simon dari sakit demam, lalu malamnya pelayanan penyembuhan kepada banyak orang sakit dan mengusir banyak setan, Yesus tetap memprioritaskan relasi-Nya dengan Allah Bapa, yaitu dengan selalu menghadap-Nya dan berdoa kepada Bapa-Nya.
Yesus berdoa pada waktu hari masih gelap. Jadi pada saat mengawali hari baru, sebelum memulai memulai kegiatan kita, hendaknya kita bertemu Tuhan, bercakap-cakap dan merenungkan sabda-Nya. Hal ini tentu membuat langkah kita menjadi sesuai dengan rencana Tuhan. Pagi hari adalah saat terbaik untuk berdoa selagi pikiran kita masih jernih dan belum disibukkan oleh berbagai hal yang menjadi rutinitas kegiatan kita.
Pada pagi hari itu, Yesus bangun dan pergi ke luar. Bangun dari tempat tidur ketika terjaga adalah suatu usaha untuk tidak berlama-lama di pembaringan; hal ini menunjukkan semangat untuk mulai beraktifitas, dengan optimisme dan kepastian pengharapan kepada Tuhan. Secara spiritual bangun pagi mencerminkan kerajinan rohani yang berkenan kepada Allah. Daud juga bangun pagi-pagi untuk berdoa dan menghaturkan persembahan kepada Tuhan.
Yesus berdoa di tempat yang sunyi, karena tempat itu merupakan tempat yang ideal untuk berdoa. Di tempat sunyi, kita lebih mudah berkonsentrasi untuk mendengarkan suara Tuhan dan menikmati hadirat-Nya.
Marilah kita berdoa di tempat yang tenang pada waktu terbaik yang kita miliki, untuk menimba kekuatan jiwa bagi seluruh aktifitas kita agar berjalan seturut rencana-Nya. (HS)
DOA: Bapa yang baik, kami rindu bersekutu dengan-Mu pada waktu kami yang terbaik.
JANJI: “Aku sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong”. —- Mazmur 40:2
PUJIAN: Santo Alnoldus Janssen, pendiri Tarekat Sabda Allah (SVD) sangat berminat terhadap karya kerasulan doa yang terarah pada usaha untuk mempersatukan kembali umat Kristen, pewartaan Injil serta misi Gereja di antara bangsa-bangsa.