Renungan Harian – Rabu, 06 Maret 2019

March 5, 2019
renungan harian katolik
6 Maret 2019 Rabu Abu
RABU Abu (Ungu)
Pantang dan Puasa
Yoel. 2:12-18
Mazmur 51:3-4,5-6a,12-13,14,17
2 Korintus 5:20-6:2
Matius 6:1-6,16-18
KETULUSAN
“… supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat yang tersembunyi. Maka Bapamuyang melihat yang tersembunyi akan membalasanya kepadamu ”
—- Matius 6:18
HARI INI – Rabu Abu – kita memulai rangkaian Masa Pra-Paska. Inilah hari yang pertama, kita secara serentak bersama seluruh umat Katolik di dunia ini memulai Puasa dan Pantang. Selama 40 hari akan kita lalui untuk menuju kemenangan Yesus, lewat sengsara, wafat menuju kebangkitan-Nya !
Yesus mengajarkan kita untuk melakukan segala hal yang berhubungan dengan pantang dan puasa dengan penuh ketulusan dan kerelaan hati. Kita melakukan ini semua dengan satu tujuan yang sama, yaitu turut merasakan apa yang Yesus rasakan dalam masa sengsara-Nya, walaupun yang kita lakukan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan yang Yesus alami dan lakukan untuk kita.
Bagi saya secara pribadi, yang tersulit adalah tetap menjaga kebersihan hati, pikiran dan perkataan; dan juga melakukan segala sesuatunya dengan penuh ketulusan. Hal ini bukanlah hal yang mudah. Kita perlu terus memandang pada Yesus, meminta kekuatan kepada-Nya, agar dimampukan.
Agar Masa Pra Paska bukan sekedar tindakan ritual dengan berbela rasa dengan Kristus, Gereja juga telah mempersiapkan tema dengan bahan untuk kita renungkan baik secara pribadi maupun bersama. Perlu kita ikuti pertemuan Lingkungan untuk membahasa bersama tema dan bahan yang telah disediakan. Pikiran dan hati kita mendapat santapan yang membantu kita ke arah pertobatan. Di samping itu kita juga ambil bagian dalam ‘menyumbang’ dari berkat yang Tuhan beri kepada kita masing-masing guna mensukseskan Aksi Puasa Pembangunan.
Inilah Masa penuh Berkat. Maka mari kita melakukan pantang, puasa dan perbuatan-perbuatan kasih dalam Masa Pra Paska ini dengan penuh semangat, rasa syukur, dan dengan ketulusan seperti yang Yesus telah lakukan kepada kita. (Lisa).
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas teladan-Mu yang sempurna, perbuatan kasih-Mu nyata dan tulus. Urapi kami dengan kuasa Roh Kudus, agar dalam segala hal, ketulusan dan kekudusan yang kami cari, sehingga kami dapat semakin peka akan tuntunan Roh Kudus-Mu.
Janji: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” —- 2 Korintus 5:21
Pujian: Kita salut kepada para penduduk di semua kepulauan Indonesia yang telah dengan tulus hati dan rela turut memberikan tenaga, waktu dan usahanya dalam pencarian setiap para korban kecelakaan ataupun bencana alam.