Renungan Harian – Rabu, 05 Februari 2020

February 5, 2020
renungan harian katolik
IMAN SEBAGAI DASAR
05 Februari
Rabu
(Hijau)
St.Agata
2 Samuel 24:2,9-17
Mazmur32:1-2,5,6,7
Markus 6:1-6
(1) Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. (2) Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? (3) Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. (4) Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” (5) Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. (6) Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
“Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka”. — Markus 6: 5-6a
DI KOTA TEMPATYesus berasal banyak orang tahu, bahwa Yesus mengadakan mukjizat dan mereka takjub akan pengajaran-Nya, tetapi mereka sendiri tidak bisa merasakan mukjizat itu terjadi di kotanya sendiri . Begitu juga dalam kehidupan Gereja saat ini, masih banyak orang yang rajin ke gereja dan tahu, bahwa Tuhan Yesus adalah juru selamat, tetapi masih menunjukkan kekhawatiran akan hari esok, update status di medsos banyak mengeluh dalam menjalani kehidupan ini. Dimanakah imannya?
Hari-hari adalah istimewa dan luar biasa jika kita mendasari kehidupan ini dengan iman. Sebagaimana ditulis dalam surat kepada jeamaat Ibrani,“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”(Ibr 11:1). Jadi iman bukan hanya tahu bahkan bukan hanya kepercayaan atau keyakinan, tetapi juga harusdasar penghayatan kepercayaan atau keyakinan karena pengetahuan itu dalam kehidupan kita terbatas. Kita lalu akan menemukan bukti, bahwa seluruh hidup kita dalam penyelenggaraan kasih Allah, yang merupakan mukjizat di zaman modern ini.
Mari kita berani menyatakan iman dalam tindakan dan temukan bukti bahwa Allah sangat mengasihi kita sekalian. (TDU)
DOA: Ya Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami.
JANJI: “Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan. Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak.”—- Mazmur 32:7
PUJIAN: Aku bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, Allah penyelamat hidupku.