Renungan Harian – Minggu, 15 Desember 2019

December 16, 2019
renungan harian katolik
15 Desember 2019
MINGGU (U)
Minggu Advent III
Yesaya 35: 1-6, 10
Mazmur 146: 7-10
Yakobus 5: 7-10
Matius 11: 2-11
(2) Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, (3) lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” (4) Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: (5) orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. (6) Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (7) Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? (8) Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. (9) Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. (10) Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. (11) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
DATANGLAH BUNGA-BUNGA MAWAR
“Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh” —Yesaya 35: 10
INI MINGGU III dalam Masa Advent. Dalam Gereja Katolik dulu disebut “Minggu ‘Gaudete’, atau “Minggu Sukacita”. Kita bersukacita karena Natal sudah dekat. Warna Kasula yang dikenakan Pastor dalam Misa berwarna ‘Merah Mawar’ (Merah Muda), yang mengungkap kegembiraan kita. Wajah-wajah kita cerah penuh gembira, karena keadaandunia dibayangi oleh kehadiran Allah. ‘Di bawah naungan sayap-Nya, kita berseru kegirangan’ (Mzm 63:8). Kita mengulang apa yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Filipi,”Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Flp 4:4). Kita-kita bersuka-cita karena Allah berserta kita (Yes 7:14; Mat 1:23). Dan kita tahu bahwa Yesus Kristus itu “tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr 13:8). Dalam Injil digambarkan suasana sukacita itu dengan peristiwa: “orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan Kabar Baik” (Mat 11:5). Meskipun dosa bertambah banyak, tetapi “kasih karunia berlimpah-limpah” (Rm 5:20).
Ada beberapa ayat yang menghibur kita selama Masa Advent ini:
 “Saudara-saudari, Bersabarlah sampai kedatangan Tuhan” (Yak 5:7);
 “Sekarang ini kamu kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semunya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu, yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu menerima puji-pujian , kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1 Ptr 1: 6-7).
DOA : Bapa, semoga sukacaita yang ada dalam diriku sangat besar!
JANJI : Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai Dan berbunga; seperti bungan mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak sorai” — Yesaya 35: 1-2
PUJIAN: Ya Yesus, Engkau dicaci maki, diludahi, disesah dan dihukum mati. Sebagaimana Engkau janjikan , pada hari yang ketiga Engkau bangkit. Kemuliaan bagi-Mu selamanya (Mrk 10:34).