Renungan Harian – Minggu, 08 Desember 2019

December 6, 2019
renungan harian katolik
8 Desember 2019
MINGGU (U)
Minggu Advent II
Yesaya 11: 1-10
Mazmur 72:1-2, 7-8, 12—13, 17
Roma 15: 4-9
Matius 3: 1-12
(1) Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: (2) Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! (3) Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” (4) Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. (5) Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. (6) Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. (7) Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? (8) Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. (9) Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! (10) Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (11) Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”
DI BALIK PENAMPILAN
“Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja, atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang” — Yesaya 11: 3
MASA ADVENT milik St. Yohanes Pembaptis. Dalam penampilan sebagai pendahulu yang menyiapkan jalan bagi Yesus, tidak mempunyai seorang yang bertugas sebagai ‘Humas’. Ia tidak memiliki seseorang untuk menasihatinya tentang hidup di sekitarnya, atau apa-apa saja yang patut diucapkannya, makan makanan apa seperti dalam masyarakat sekitarnya. Yohanes itu hidup di padang gurun, pakaiannya dari bulu unta yang kasar, makanannya belalang dan madu hutan (Mat 3:4). Dengan lantang ia menyebut orang-orang Farisi dan Saduki itu “keturunan ular beludak” .
Kita ingin mengikuti dan meneladan dia ? Baiknya jangan ! Tetapi keteladanan Yohanes dan kata-kata nabi Yesaya di atas patut kita cermati. Apakah kita dengan mudah dan cepat menilai orang dari penampilannya ? Tetapi perlu kita akui bahwa diri kita mudah cemas dan was-was akan penampilan kita keluar. Kalau penampilan keluar terus kita perhatikan dan usahakan, hal ini bisa mengganggu hal-hal batin dan rohani kita, upama saja, relasi kita, hidup doa kita dan kedermawanan kita !
Minggu ini kita telah memasuki Minggu Advent II. Bacaan hari ini mengingatkan kita bahwa Yesus itu melihat di balik penampilan kita. Ia melihat batin kita. Ia memperhatikan isi hati kita.
Dan bagaimana kita sendiri kalau memandang orang lain? Kita masih menilai orang lain, dari luarnya saja ?
DOA : Ya Yesus , jauhkan dari diriku cara penilaian akan
orang lain yang keliru, yakni hanya dari
penampilan lahiriah saja !
JANJI : “Aku membaptis kamu dengan air, sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku, …Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api !” — Matius 3: 11
PUJIAN: Yohanes Pembaptis, sebagai pendahulu Yesus
guna meratakan jalan bagi-Nya, kita dapati dalam Injil
Matius bab tiga. Kisah ini juga diabadikan oleh Lukas
(bab 3) , Markus (bab 1) dan Yohanes (bab 1).