Renungan Harian – Kamis, 30 Januari 2020

January 30, 2020
renungan harian katolik
MENJADI GANTANG TEMPAT LAMPU BERSINAR TERANG
30 Januari, 2020
KAMIS (H)
2 Samuel 7: 18-19, 24-29
Mazmur 132: 1-5, 11-14
Markus 4: 21-25
(21) Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. (22) Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. (23) Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” (24) Lalu Ia berkata lagi: “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. (25) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”
“Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu” — Markus 4:24
BILA KITA mendengar Sabda Allah, kita sambut dan terima Sabda-Nya, dan kita akan menghasilkan buah berlipat, tiga puluh kali lipat , empat puluh kalidan malahan seratus kali lipat (Mtk 4:20). Mengapa, ada umat yang menghasilkan berlipat ganda, ada yang menghasilkan buah sedikit sekali ?
 Tuhan Allah itu memberi kita masing-masing ladang misi yang berbeda-beda, yang menghasilkan buah yang banyaknya juga bisa berbeda-beda;
 Allah juga memberi kita beda-beda karisma (karunia) , bermacam-macam anugerah adi kodrati, yang bisa memberi perbedaan buah hasil yang signifikant (1 Kor 12: 4 dst);
 Beberapa umat menaruh lampu dian Sabda Allah di atas gantang sehingga memberi terang kepada semua yang ada di situ. Gantang tempat lampu dian ditaruh itu merupakan kesempatan untuk mewartakan Sabda Allah.
Buku Renungan Harian ini dan media digital lainnya itu bisa menjadi Sabda Allah. Kelahiran, kematian, sakit-penyakit atau kisah sukses apapun bisa menjadi ‘Sabda Allah’. Perkawinan, hidup berkeluarga, pekerjaan, studi dan bekerja di kantoratau di pabrik dll., semuanya bisa menjadi tempat dari mana terang Sabda Allah bersinar. Dan Umat yang mengahsilkan buah yang berlipat ganda itu adalah umat yang menempatkan ‘gantang’ untuk Sabda Allah, tidaklah perlu adalah orang-orang yang kreatif, tetapi adalah orang-orang yang lebih jatuh cinta pada Tuhan. Bila kita mengasihi seseorang , kita akan memperhatian apa saja yang dikatakannya. Dan kalau kita benar-benar jatuhcinta pada Tuhan, cinta itu mau tak mau akan ‘memaksa’ kita untuk menggunakan segala kesempatan unuk mewartakan Tuhan Yesus dan Sabda-Nya. Mari kita berupaya menghasilkan buah panenan yang berlimpah !
DOA :Bapa, jadikanlah aku biji yang jatuh ke tanah dan mati agar bisa tumbuh berkembang berbuah lebat.
JANJI :“Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?” — 2 Samuel 7: 18
PUJIAN:Thomas sama sekali tidak menyembunyikan imannya sebagai orang katolik, baik di tempat kerjanya maupun di masyarakat umum. Dan ternyata banyak sekali orang baik di kantor maupun kenalannnya , baik yang kristiani maupun tidak meminta dia mendoakan keperluan, ujud dan harapannya.