Renungan Harian – Kamis, 18 Juli 2019

July 18, 2019
renungan harian katolik
18 Juli, 2019
KAMIS (H)
Keluaran 3:13-20
Mzm 105:1, 5, 8-9, 24-27
Matius 11:28-30
(28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (30) Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”
BERANI-BERANINYA MEMANGGIL ALLAH “BAPA”
“(Bila) mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang Nama-Nya?Apakah yang harus kujawab kepada mereka ?”— Keluaran 3:13
NEGARA KITA berdasarakan Pancasila. Dan Sila Pertama adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Siapa Tuhan Yang Maha Esa itu ? Zaman Musa, orang-orang Israel, juga percaya akan adanya Tuhan yang Esa. Sewaktu Musa mengaku diutus oleh Tuhan itu, mereka bertanya “Siapa Nama-Nya?” Itulah yang menjadi soal bagi Musa, menjawab pertanyaan umatnya. Musa memohon agar Allah berkenan mewahyukannya !
Setelah ratusan tahun Tuhan menjadikan Abraham – Bapa bangsa Israel, barulah Tuhan berkenan mewahyukan Namanya kepada umat pilihan-Nya. Allah bersabda: “ Nama-Nya adalah ‘Aku adalah Aku’. Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH Aku telah mengutus aku kepadamu” (Kel 3: 13-14). Allah menyebut Diri-Nya Dhat yang tertinggi dan kekal. Dia-lah yang menjadi asal usul segala yang ada. Nama Allah sangatlah ‘misteri’ dan kudus.
Dan seribunan tahun kemudian , Putera Allah, mengatakan kepada kita bagaimana kita menyebut Allah. Bukan saja berpikiran Allah itu maha agung, Sang Aku yang Agung. Tetapi kita boleh menyebut dan memanggil-Nya “Abba” – Bapa – Pappi ! (Luk 11:2; Mat 6:9). Ini suatu hal yang sangat mengejutkan dan terasa suatu ‘hujatan’. Satu-satunya alasan menyebut demikian ialah Yesus, “Allah benar dari Allah yang benar,” mengatakan kepada kita bahwa kita berani berucap demikian. Maka kita memanggil Allah itu “Abba” atau Bapa. Ini artinya Dia telah mengangkat kita-kita menjadi anak-anak-Nya. Kita dipilih dan dikasihi. Allah telah membuat kita menjadi “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepunyaan Allah sendiri” (1 Ptr 2:9). Bersama dan di dalam Kristus, kita adalah ahli waris Kerajaan Abba (Rm 8:17).
Seluruh alam semesta ini telah berhenti dan dirubah karena Yesus mengatakan kepada kita kita memanggi Allah itu “Abba’ – Bapa !
Doa :Ya Abba – ya Bapa …
Janji : “Marilah kepada-Ku,, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” – Matius 11: 28
Pujian :Dari Kalender Liturgi Gereja, hari ini dirayakan Santa Odilia, Martir Pelindung Tarekat Salib Suci.