Renungan Harian – Kamis, 06 Februari 2020

February 6, 2020
renungan harian katolik
MENJADI PERWIRA SEJATI
06 Februari
KAMIS
(Merah)
St. Paulus Miki
1Raja 2:1-4, 10-12
MT 1Tawarikh 29:10,11ab,11d-12a,12bcd
Markus 6:7-13
(7) Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, (8) dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, (9) boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. (10) Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. (11) Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.” (12) Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, (13) dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
“Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai perigatan bagi mereka.” —- Markus 6:11
SIKAP PANTANG MENYERAHharus selalu dimiliki seseorang supaya mampu mencapai keberhasilan dalam hidupnya. Setiap halangan dan rintangan hendaknya kita mampu menghadapinya. Sikap seperti itu disampaikan Yesus ketika mengutus kedua belas rasul-Nya. Sebuah pesan yang masih relevan terutama dikaitkan dengan tugas panggilan kita dari Allah untuk mewartakan Kabar Baik bagi semua orang.
Sebagai pewarta Kabar Baik, kita harus bisa menanggalkanrasa kekawatiran kita akan kebutuhan sehari-hari. Kita diminta lebih tergantung pada pemeliharaan Ilahi dari pada tergantung akan materi yang kita butuhkan (Mrk 6:8).Terutama pada zaman sekarang, dimana godaan materialisme, konsumerisme dan hedonisme sangat besar. yang bisa menyebabkan orang jatuh ke dalam dosa. “Karena dimana hartamu berda, di situ juga hatimu berada” (Luk 12:34).Maka kita diminta percaya dan selalu mengandalkan penyelenggaraan dan kebaikan Allah. Dia-lah yangmemanggil dan mengutus kita. Dia pula yang akan mencukupi segala keperluan kita. Maka sebagai Pewarta Kabar Baik kita harus sudah merdeka dan terbebas terlebih dahulu sebelum membebaskan orang lain dari keinginan duniawi.
Sebagai Pewarta Kabar Baik bisa saja kita mengalami penolakan, tidak didengarkan, dan tidak dihargai dari orang yang kita temui (Mrk 6:11), kita tak perlu kaget ! Menghadapi situasi tersebut, kita dapat meneladan Yesus yang memilih segera beranjak pergi berjalan berkeliling dari desa ke desa lain sambil terus mengajar (Mrk 6:6). Kita tidak boleh berhenti pada sebuah peristiwa kegagalan, karena pada hakikatnya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kita adalah seorang penabur benih sejati yang terus menaburkan benih dengan penuh pengharapan. Karena bisa saja pada saat selanjutnya apa yang kita tabur ternyata menjadi buah yang banyak dan dituai oleh penabur lainnya. Sebagai Pewarta Kabar Baik kita juga diperlengkapi oleh Allah dengan hal-hal yang mungkin tidak kita sadari, seperi mampu mengusir setan dan menyembuhkanorang sakit (Mrk 6:13).
Maka, marilah kita melakukan kewajiban dengan setia terhadap Tuhan, dengan hidup menurut yang ditunjukkan-Nya supaya kita beruntung dalam segala hal yang kita lakukan dan dalam segala hal yang kita tuju (1 Raja 2:3). (TON)
DOA: Yesus mampukanlah aku untuk berani dan setia mewartakan Kabar Baik-Mu dengan segala berkat yang telah aku terima.
JANJI: “Ya Tuhan, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya Tuhan, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. —- I Tawarikh 29:11
Pujian: Anton dengan penuh iman mendoakan temannya yang mengalami kesurupan pada acara outbound kantornya. Ia mendaraskan doa Bapa Kami dengan lantang, dan ternyata temannya menjadi sadar dan normal kembali. Peristiwa itu menjadi pewartaan Yesus oleh Anton kepada teman-temannya.