Renungan Harian – Jumat, 31 Mei 2019

June 3, 2019
renungan harian katolik
31 Mei, 2019 Maria mengunjungi Elizabet
Hari I Novena Pentekosta
JUM’AT (P)
Zefanya 3:14-18 atau Roma 12: 9-16
MT Yesaya 12:2-6
Lukas 1:39-56
(39) Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. (40) Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. (41) Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, (42) lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. (43) Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (44) Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. (45) Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” (46) Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, (47) dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, (48) sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, (49) karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. (50) Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. (51) Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; (52) Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; (53) Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; (54) Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, (55) seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” (56) Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
BERKUNJUNG
“Jangan takut !” —Sefanya 3:16
PERNAH SAYA ‘mondok’ di rumah sakit untuk dua-tiga hari. Umumnya orang tidak tahu bahwa saya dirawat di rumah sakit. Waktu sesudah keluar baru ada yang bertanya keberadaan dan kesehatan saya. Memang ‘Hand-phone’ tak saya bawa. Maka tidak mungkin saya memberi tahu orang. Dua-tiga hari itu tidak ada yang berkunjung, merasa tak diganggu teman dan pekerjaan.
Keadaan sepi membawa saya ke keadaan Ibu Elizabet, sewaktu Bunda Maria datang mengunjunginya. Bukan hanya dua-tiga hari, tetapi nam bulanan Ibu Elizabet menyendiri (Luk 1:24), tiada orang yang berkunjung. Maka sama sekali dia tidak mengharapkan Maria, sepupunya, datang berkunjung. Selama itu ia sama sekali tak memberi tahu kepada Bunda Maria bahwa dirinya baru mengandung. Ternyata Allah sendiri, lewat malaekat Gabriel, memberitahunya.
Sewaktu mendengar hal itu, Maria bertekad mengunjungi Elizabet (Luk 1: 39 dst). Ini berarti bahwa pesta Maria berkunjung ke Ibu Elizabet itu sebagai tanda agung akan suatu harapan.
Bila kita mengharapkan ada seseorang berkunjung, baiklah kita memohon kepada Allah untuk mengirim Bunda Maria kepada kita, meski tak ada seorangpun menyadari bahwa diri kita sebenarnya sangat membutuhkan orang yang membesarkan hati kita (Sef 3:16). Kalau kita mengasingkan diri dari teman-teman dan sesama, tetapi Bunda Maria sama sekali tak dilarang untuk mengunjungi kita, sebab Bunda Maria, adalah orang yang tersayang oleh Allah (Luk 1:30), dan tentu ia mempunyai informasi tentang keadaan kita. Maria memiliki hati keibuan terhadap kita; hatinya dapat menemukan jalan-jalan memasuki hidup kita. Tak ada yang dapat menghalang-halangi kepeduliannya kepada anaknya yang ketakutan atau menderita. Apakah pernah ada sesuatu yang menghalangi seorang ibu guna mengunjungi anaknya ? Tidak. Sama sekali tidak! Kita sendiri juga tak bisa menolak agar Maria tidak memasuki pergumulan hidup kita ! Dia memiliki hati seorang ibu yang tak terukur kasih perhatiannya !
Bagaimana kita ? Memang kita bebas untuk menerima atau menolak Bunda Maria itu. Ia sendiri telah mengalaminya sewaktu mencari tempat penginapan di Bethlekem (Luk 2:7). Dan… saat inipun Maria masih mengalami penolakan dari orang-roang yang menyatakan dirinya pengikut Yesus Kristus. Mari mengikuti anjuran Paulus kepada umat di Korintus, “Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!” (2 Kor 6:13) kepada Maria, Bunda Yesus.Biarkan Bunda Maria megunjungimu dan peduli dn mengasihimu !
Doa : Ya Yesus , ajarilah diriku selalu mengsihi dan membuka hati kepada
Bunda-Mu, Maria !
Janji : “Engkau tidak akan takut akan malapetaka lagi!” Sefanya 3: 15
Pujian: Dalam Kursus Evangelisasi Pripadi (KEP), da tema “Maria Bintang Evangelisasi”. Sebagai contoh , di situ, dalam ‘Kunjungan Maria ke Elizabet’ itu, Bunda Maria sama sekali menahan Kabar Gembira Keselamatan untuk dirinya, tetapi ia berbagi dengan Elizabet, saudari sepupunya.