Renungan Harian – Jumat, 11 Januari 2019

January 11, 2019
renungan harian katolik
11 Januari 2019
JUM’AT (Putih)
1 Yohanes 5:5-13;
Mazmur 147:12-13,14-15,19-20;
Lukas 5:12-16
IMAN YANG MENYEMBUHKAN
“Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon:
“Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
—- Lukas 5:12
AYAT DI ATAS sangat menyentuh hati. Seorang penderita penuh kusta – menjadi orang terkutuk dan terbuang dari masyarakat, mendekati Yesus dan tersungkur di hadapan_nya mohon kesembuhan dari lepranya.
Penderitaan yang dialami seseorang karena sakit seringkali menjadikan orang lalu melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan kesembuhan. Apalagi jika penyakit yang diidap orang itu adalah penyakit berat dan kronis. Berbagai cara akan ditempuhnya, mulai dari pengobatan medis, sampai berobat secara non medis. Dengan makan obat dari resep dokter, ataupun dengan ramuan herbal dari tabib. Bahkan ada juga yang mendatangi paranormal atau juga orang-orang ‘pintar’. Semua dikorbankan demi mencapai kesembuhan, mulai dari harta benda, bahkan sampai rela berdosa, seperti mendatangi dukun, tempat keramat, dan juga menggunakan jimat-jimat yang ditempati kuasa gelap.
Menurut hukum Taurat seorang penderita kusta harus dikucilkan karena kenajisannya sehingga tidak boleh bergaul dengan orang yang sehat. Orang tidak boleh sembarangan menyentuhnya. Ia sendiri akan menjadi ‘najis’. Para penderita kusta harus tinggal diluar kota sampai dinyatakan sembuh. Seperti Miryam, ia harus dikucilkan selama tujuh hari keluar perkemahan (Bi; 8: 1-10).
Dalam Perjanjian Lama, penyakit kusta juga dapat disembuhkan berkat iman dan ketaatan, seperti yang dialami Naaman (2 Raj 5:1, 9-14). Hal ini juga yang dilakukan penderita kusta, dalam Injil, yang tersungkur dan memohon disembuhkan oleh Yesus. Ia berseru : “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” (Luk 5:12). Dan Yesus yang mengetahui betapa besar iman orang itu, tgergerak hatinya oleh belas kasihan, sehingga Ia berkenan mengulurkan tangan, menjamah dan menyembuhkan penyakitnya, serta sekaligus mentahirkannya dari penyakit yang kotor dan menjijikkan itu.
Seperti biasa Yesus melarang orang yang disembuhkan dari penyakit kusta itu jangan memberitahukan kepada orang lain. Namun karena suka citanya, orang tersebut tetap membagikan kebahagiaannya kepada orang lain, sehingga berita mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus tersebar kepada banyak orang.
Dari peristiwa itu nampak bahwa setiap kabar baik yang diterima, pada saatnya tentu tidak bisa dirasakan dan dialami sendiri. Hatinya tidak kuat lagi menanggung sukacita yang begitu besar. Maka pasti akan dibagikan kepada orang lain agar mereka dapat mendengar kabar baik dan merasakan suka cita bersama Tuhan (Thonny).
Doa: Ya Tuhan, karena kurang berserah diri kepada-Mu seringkali kami jatuh ke dalam dosa. Mampukanlah kami hanya bersandar dan mengimani hanya kepada-Mu sebagai penolong kami selamanya.
Janji: “Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.” —- Mazmur 147:12-13
Pujian: Aloy mendapatkan kesembuhan dari sakit kepalanya yang menahun setelah mengikuti retret penyembuhan luka batin. Selain sembuh dari sakit fisiknya, sekarang ia sudah bisa lebih khusuk dalam doa. Dan ia mau mau menyertakan Tuhan dalam hidupnya serta ikut dalam pelayanan.