Renungan Harian – Jumat, 10 Juli 2020

July 12, 2020
renungan harian katolik
JUM’AT
(Hijau)
10 JULI
Hosea 14:2-10
Mazmur 51:3-4, 8-9, 12-13, 14, 17
Matius 10:16 – 21
16 “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. 17 Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. 18 Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. 19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. 20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. 21 Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka.
TANTANGAN MENJADI MURID YESUS
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala; sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” —- Matius 10:16
MENJADI PENGIKUT YESUS apalagi menjadi pewarta Injil, tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang dihadapi. Yesus tidak pernah segan untuk memberitahukan hal-hal yang akan dihadapi oleh setiap orang yang hendak mengikuti Dia. Kepada mereka itu, seolah-olah Ia mengatakan: “Inilah tugas yang Aku berikan kepadamu, tugas yang beresiko dan tidak menyenangkan!”
Seperti ayat terkutip di atas, Yesus menggambarkan pengikut-pengikut-Nya itu sebagai domba yang diutus ke tengah-tengah serigala (Mat 10:16). Ini tentu suatu keadaan yang sangat berbahaya karena domba adalah makanan yang lezat bagi serigala.
Banyak orang yang akan menentang orang-orang yang mewartakan tentang Kristus dan Injil-Nya dengan segala macam cara: mereka akan ditangkap, diadili, dipukul, dianiaya bahkan dibunuh. Tetapi itu bukan berarti kita harus takut dan lari meninggalkan Yesus. Justru di dalam segala kesulitan itu kita diajak oleh Yesus untuk menghadapi semua jenis tantangan dengan penuh kesetiaan kepada tugas perutusan kita sebagai murid Yesus. Karena orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat (Mat 10:22).
Sebagai murid Yesus, tantangan kita pada masa kini bukan hanya berasal dari mereka yang terang-terangan menolak Yesus yang kita imani. Tantangan ini juga bias berasal dari orang-orang terdekat kita seperti yang telah digambarkan oleh Yesus sendiri. Ketika kita rajin berdoa dan misa pagi, kadang kita mendapat cemoohan sebagai orang yang sok suci. Atau ketika kita melakukan perbuatan baik dengan menolong orang lain yang bermasalah dibilang mencari muka.
Sebagai murid Yesus, tentu kita akan banyak menghadapi tantangan-tantangan lain. Apakah kita berani menghadapi semua tantangan itu? Akankah kita tetap setia melakukan hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran-Nya meskipun komentar-komentar negatif sering ditujukan pada kita? (PIN)
DOA Ya Tuhan Yesus, tolonglah agar kami tetap setia kepada Mu dalam segala kesulitan dan tantangan yang kami hadapi dalam bersaksi dan mewartakan Injil-MU.
JANJI: “Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu. Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.”— Matius 10:20
PUJIAN: Stefanus, martir pertama, difitnah, ia dituduh dengan kesaksian palsu, ditangkap, disiksa dan dilempari batu sampai wafat. Meskipun telah disesah, ia memohon pengampunan Allah bagi mereka yang menyesah itu.