Renungan Harian – Jumat, 09 Agustus 2019

August 9, 2019
renungan harian katolik
9 Agustus 2019
JUMAT (Hijau)
Ulangan 4:32-40
Mazmur 77:12-13,14-15,16,21
Matius 16:24-28
(24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. (26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (27) Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (28) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”
SANGKAL DIRI IKUTLAH AKU
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. —- Matius 16:24
KATA MURID pada umumnya berpadanan dengan kata guru. Menjadi murid berarti kita mengikuti setiap ajaran dari sang guru dan meneladani yang dilakukannya. Seorang murid dituntut untuk mematuhi setiap aturan atau perintah yang dibuat oleh gurunya walaupun terasa berat, itulah konsekuensi ketika seseorang menyerahkan dirinya untuk menjadi murid. Bila murid dengan setia mengikuti semua ajaran sang guru, maka pastilah dia akan mendapatkan sesuatu yang baik untuk dirinya. Hal yang sama terjadi saat kita menyatakan diri sebagai murid Yesus.
Dalam bacaan firman Tuhan hari ini (Mat 16:24-28), Yesus memanggil kita untuk menjadi murid-murid-Nya. Ketika kita dipanggil untuk menjadi murid-Nya, tentu saja yang harus kita lakukan adalah mengikuti Dia, meneladani-Nya dalam setiap apa yang dilakukan-Nya. Menjadi murid yang sejati memang tidaklah mudah sebab kita dituntut untuk menjalankan setiap tugas dan terus mengikuti-Nya dalam suka dan duka; semua kita lakukan bukan untuk kemuliaan diri, tetapi demi kemuliaan-Nya. Kita mengikuti Dia seperti domba yang mengikuti sang gembala, seperti pelayan yang mengikuti tuannya. Kita mengikuti-Nya kemanapun Dia pergi.
Untuk menjadi murid-Nya, Yesus menghendaki kita untuk mengosongkan diri dan menyerahkan sepenuhnya kepada penyelenggaraan-Nya. Segala kedagingan dan keduniawian sudah semestinya ditinggalkan dan hidup kita bukan kita lagi yang mengendalikannya, tetapi Yesus yang hidup dalam diri kita. Dan setiap penderitaan ataupun penolakan yang kita hadapi dalam pelayanan, kita patut menerima, tetap berserah pada-Nya dan jangan membuat pelayanan kita menjadi kendor sebab semuanya itu karena Dia juga telah menanggung semuanya itu bagi kita. (PTR)
Doa: Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk menjadi murid-murid-Mu yang setia dan taat pada panggilan-Mu.
Janji: “ Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” — Matius 16:25
Pujian: Syukur kepada Tuhan, setelah mengikuti seminar Pemuridan, saya semakin mengerti dan memahami untuk menjadi murid-Nya yang setia dan taat.