Renungan Harian – Jumat, 06 Maret 2020

March 6, 2020
renungan harian katolik
JUM’AT
(Ungu)
06 Maret
Yehezkiel 18:21-28
Mazmur 130:1-8
Matius 5:20-26
(20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. (22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. (23) Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, (24) tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. (25) Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. (26) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
TETAPLAH SETIA
“Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik – apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya”. —- Yehezkiel 18:25
PADA AKHIR Desember 2019, lima pelatih atau manajer sepakbola di liga utama Inggris yang telah dipecat. Padahal mereka itu adalah pelatih terkenal, bahkan pada tahun sebelumnya telah memiliki prestasi luar biasa. Saat pelatih itu memenangkan piala, ia disanjung oleh para penggemar dan mendapat pujian dari manajemen klub. Tetapi bila setelah itu ia tidak lagi memiliki prestasi, maka para penggemar marah dan manajemen menuntutnya untuk mundur atau segera dipecat dari klub tersebut.
Apakah fans dan pemilik sepakbola itu kejam karena melupakan prestasi yang telah diraih sebelumnya? Rasanya tidak, mereka menganggap bahwa saat ini sang pelatih telah tidak memenuhi lagi kriteria atau standar yang diinginkan.
Hal yang sama berlaku juga bagi kita. Bila kita mengikuti perintah Tuhan dan berada dalam jalan-Nya, maka kita pasti dikasihi Allah. Tetapi bila tidak mengikuti patokan panggilan Allah, maka kita pun tidak layak untuk masuk ke umat yang dikasihi Bapa di surga. Itu cara berpikir kita !
Jadi bila kita tidak lagi memenuhi standar Tuhan, maka hendaknya segera kita memperbaiki diri dan bertobat. Tinggalkan semua perbuatan yang tak sesuai perintah-Nya, dan kembali berpaling kepada Allah dengan sepenuh hati. Hal inilah yang dinamakan metanoia.
Niscaya Allah yang maha rahim akan mengampuni kita, dan menyambut kita kembali dengan penuh kasih di rumah-Nya. Untuk itu hendaklah kita mohon rahmat agar dapat tetap setia kepada-Nya. (DAG)
DOA: Bapa, ampunilah aku, orang berdosa ini. Dengan kerahiman-Mu
hapuskanlah dosaku.
JANJI: “Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan”. —- Mazmur 130:7
PUJIAN : Yunus semula menolak perintah Allah, bahkan ia melarikan diri ke arah yang berlawanan. Tetapi setelah ia berada di perut ikan, maka ia mengalami pertobatan dan mendapatkan kesadaran baru untuk melaksanakan perintah Allah dengan tulus.