Renungan Harian – Jumat, 02 Agustus 2019

August 2, 2019
renungan harian katolik
2 Agustus 2019
JUM’AT (Hijau)
Imamat 23:1,4–11,15-16,27,34b–37
Mazmur 81:3–6ab,10–11ab
Matius 13:54-58
(54) Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? (55) Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? (56) Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” (57) Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (58) Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
PERCAYALAH BAHWA YESUS ADALAH TUHAN
Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya —- Matius 13:57
SEWAKTU YESUS kembali ke Nazaret, tempat asalnya, Dia mengajar di Bait Allah dengan penuh dengan kuasa dan hikmat, bahkan melakukan banyak mujizat di Kapernaum dan tempat lain. Orang-orang disitu takjub namun mereka heran, darimana kuasa dan hikmat Yesus peroleh, merasa tidak percaya kalau Yesus ada di dalam Bapa dan Bapa di dalam Yesus.
Apa yang diajarkan oleh Yesus bukanlah dikatakan oleh Yesus sendiri, melainkan Bapa yang diam di dalam Yesus, Dialah yang melakukan pekerjaanNya (Yoh 14 : 10). Orang-orang tidak percaya karena mereka telah mengenal Yesus dan keluarganya yang adalah keluarga tukang kayu. Oleh karena itu, mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, sehingga tidak banyak mujizat dilakukan Yesus di kota asalnya.
Alkitab mencatat bahwa Yesus tidak bisa berbuat banyak di kampung halamanNya sendiri karena Dia tidak dihormati di sana. Baik saudara, teman, dan masyarakat di mana Yesus lahir menolak Yesus serta tidak percaya kepadaNya sehingga tidak banyak mujizat yang dilakukan Yesus di tempat asalNya sendiri. Orang menganggap remeh karena melihat latar belakang Yesus yang adalah anak tukang kayu. Mereka hanya melihat masa lalu Yesus, dan mereka tidak melihat masa kini dan masa depan yang ada di dalam diri Yesus. Mungkin ada berapa banyak diantara kita yang selalu masih ingat masa lalu seseorang daripada masa kini dan masa depannya sehingga tidak menghargai dan menghormati orang tersebut.
Penghormatan kita kepada seseorang hendaknya jangan sampai melihat masa lalu orang tersebut. Teman dan saudara Yesus tidak dapat melihat mujizat karena lebih melihat ke masa lalu; kita tidak dapat melangkah maju dan meraih kemenangan kalau masih melihat masa lalu. Hanya karena mereka melihat masa lalu Yesus yang adalah anak seorang tukang kayu sehingga mereka tidak menyadari yang ada dalam diri Yesus adalah Tuhan membuat mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan sehingga mengakibatkan mereka rugi sendiri karena hanya sedikit Yesus mengadakan mujuzat di tempat asalNya. (HW)
Doa: Bapa yang Maha Pengasih, berilah kepada kami iman yang bertambah-tambah, sehinggd dengan mulut kami dapat berseru bahwa Yesus adalah Tuhan, dalam hati kami percaya bahwa Yesus mati dan bangkit pada hari yang ketiga untuk menyelamatkan kami.
Janji: “Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah kepada allah asing. Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir” —- Mazmur 81:10-11a
Pujian: Banyak umat yang tergerak untuk melayani Gereja, setelah mengikuti berbagai retreat dan seminar, seperti Seminar Hidup Dalam Roh, Kursus Evangelisasi Pribadi, dan lain-lain. Berbahagialah karena Roh Kudus telah membimbing dan mengubah mereka sehingga mau berkarya demi Tuhan.