MERESPONS AJAKAN YESUS

February 6, 2021

“MERESPONS AJAKAN YESUS.”

SABTU 06-02-2021. Pw. St.Paulus Miki, dkk
Bacaan: Ibr. 13:15-17.20-21; Mzm. 23:1-3a.3b-4.5.6; Mrk.6:30-34.

Injil Markus 6:32, menulis. “Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.”

Saat kita terjebak dalam kegiatan sehari-hari dalam berkarya, bekerja, melayani Tuhan atau dalam kegiatan rutin lainnya maupun disaat kita harus home stay karena wabah virus corona, Apakah kita selalu bahagia meski kita pun  mengalami  rasa lelah, lesu, atau jenuh? Dan ketika mengalami hal seperti itu, apa yang biasanya kita lakukan? Apakah menghindar dari masalah atau tetap bertahan dalam kejenuhan? Tentu setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengatasinya. Namun, tidak ada salahnya jika saat mengalami situasi yang tidak mengenakkan tersebut, kita pun  dapat merespons, seperti ajakan Yesus, yakni tidak pergi keluar rumah untuk stirahat sejenak atau “retret”. Kita mengalami rasa hening dan tenang.

Melalui acara rohani entah retret maupun rekoleksi disaat-saat pademik ini, kita mempunyai waktu untuk dapat merenungkan hal-hal apa saja yang telah kita lakukan selama ini. Alangkah baiknya jika kita dapat mengikuti acara rohani secara teratur. Sering disuguhkan tema-tema retret, yang mungkin cocok dengan kebutuhan rohani kita. Ada banyak acara rohani yang ditawarkan, misalnya retret awal atau yang dikenal dengan nama “Seminar Hidup Baru dalam Roh” (SHDR), persiapan  menerima pencurahan karunia Roh Kudus; ada lagi: seminar atau retret penyembuhan luka batin dan acara rohani lewat live stream melalui medsos.

Kita juga dapat memilih acara rohani sesuai dengan suasana yang kita inginkan. Istirahat sejenak yang kita lakukan, bukan berarti  lari dari persoalan. Dalam keheningan dan kesendirian, terlebih lagi jika dirumah didampingi oleh orang-orang terdekat dengan kita. Di situ kita bisa mendapatkan kembali kekuatan, kesegaran, dan semangat untuk  menjadi manusia yang lebih baik, dan yang utama adalah diperbaharui iman kita kepada Yesus.

Dalam bacaan Markus 6:34, dinyatakan bahwa Yesus dan para rasul gagal menyepi dan beristirahat sejenak karena orang banyak berkerumun saat perahu yang mereka tumpangi mendarat. Di sini Yesus memberi teladan kepada kita tentang bagaimana kita harus bersikap ketika menghadapi orang-orang yang terus mengejarnya. Karena belas kasih-Nya yang mendalam, Yesus meski masih lelah, tetap mau memberi pengajaran banyak hal kepada orang-orang yang telah kehilangan pemimpinnya, Yohanes Pembaptis, yang telah dibunuh Herodes. Yesus mengumpamakan mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Yesus sangat mengasihi mereka dan mengetahui hal itu. Maka Yesus bertindak sebagai gembala yang baik. Gembala yang tahu apa yang dibutuhkan domba-dombanya, Yesus adalah gembala yang maha baik dan berbelas kasih kepada umat-Nya.

Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami agar selalu bersemangat dalam melayani Engkau, dan mempunyai rasa belas kasih untuk meringankan beban sesama yang membutuhkan bantuan kami.
Met Akhir Pekan .