MAKNA KEMATIAN

February 5, 2021

RP Albertus Herwanta, O. Carm

Santa Agatha, doakanlah kami

Semua orang akan mati. Ada pelbagai macam bobot dan makna kematian. Motivasi mati pun beraneka ragam. Maaf, mungkin ada yang tidak setuju bahwa untuk mati orang membutuhkan motivasi.

Yohanes Pembaptis yang dipenggal kepalanya oleh Herodes yang keji telah mati secara ksatria dan berani demi kebenaran yang diwartakannya (Mrk 6: 14-29). Kematiannya sangat berharga karena dimotivasi oleh kebenaran.

Agatha yang hari ini diperingati juga mati sebagai martir (syuhada). Artinya, secara benar menyerahkan nyawa demi iman yang diyakininya. Nilai kematian demi iman itu begitu tinggi hingga dikenang dan diperingati sampai saat ini.

Apa yang memotivasinya sehingga rela mati dengan cara demikian? Pertama, dia yakin bahwa Tuhanlah penolong yang dapat menyelamatkan hidupnya. “Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apa yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Ibr 13: 6). Kedua, dia melihat bagaimana akhir hidup dari para pemimpin kaum beriman. Mereka setia dan layak diteladani (bdk Ibr 13: 7). Ketiga, dia percaya bahwa Sang Guru Kehidupan itu setia. Kasih-Nya tidak berubah sampai selamanya (Ibr 13: 8).

Mazmur tanggapan menggarisbawahi nyali Santa Agatha. “Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar? Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku … Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya” (Mzm 27: 1.3.5).

Martir adalah orang yang siap menderita dan mati demi iman benar yang diyakininya. Saksi iman. Mereka mati dengan menumpahkan darah. Namun ada pula yang cukup dengan rela menderita dan mematikan kepentingan dirinya demi Tuhan dan sesamanya.

Para tenaga medis yang berjuang mati-matian untuk membantu pasien Covid-19 dalam arti tertentu bisa digolongkan sebagai “martir” juga. Bukankah mereka melepaskan kepentingan diri dan keluarganya bagi pelayanan dan keselamatan orang lain?

Semua orang yang menghayati hidup dengan pola, cara dan semangat yang serupa layak disebut “martir” tanpa darah. Mereka itu menjalani hidupnya sebagai rangkaian kematian yang justru berujung pada tingginya kualitas dan makna kematiannya.

Shek O HK, 5 Februari 2021 pada Peringatan Santa Agatha, Perawan dan Martir