JANGAN ANGGAP BIASA-BIASA SAJA

December 16, 2021

Oleh Romo Felix Supranto, SS.CC

Saya memperhatikan tingkah laku beberapa karyawan di sebuah lembaga. Para karyawan tersebut kebanyakan adalah orang-orang yang telah kalah dalam persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Dari antara mereka ada juga yang dikeluarkan dari pekerjaannya karena malas. Pendek kata, mereka adalah orang-orang yang putus asa. Daripada mereka berkeliaran tanpa tujuan, pimpinan lembaga itu memperkerjakan mereka. Mereka sangat gembira atas pekerjaan yang tak pernah mereka duga. Mereka sangat bersyukur bahwa Allah telah mengabulkan doanya. Pada awalnya, mereka sangat antusias bekerja di sana. Mereka selalu lebih awal sampai ke tempat kerja. Mereka sangat rajin. Tiga bulan berikutnya keadaan menjadi berubah. Mereka selalu datang terlambat. Mereka menjadi malas. Pada jam kerja mereka duduk ngobrol berjam-jam di luar ruangan sambil merokok. Mereka terus menerus mengeluhkan tentang pekerjaannya. Pimpinan lembaga tersebut telah menegur mereka, tetapi mereka menanggapnya seperti angin lalu. Akhirnya, pimpinan lembaga tersebut memiliki rencana untuk mengeluarkan mereka. Mendengar rencana pimpinan mereka tersebut, mereka mulai mencoba bekerja dengan rajin lagi dengan harapan pimpinan itu mengubah keputusannya. Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlanjur terjadi.

Ceritera tersebut mengingatkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang ada di sekeliling kita merupakan mukjizat dari Allah. Namun demikian, kita bisa cepat kehilangan antusias dengan apa yang Allah telah anugerahkan kepada kita. Kita dapat kehilangan gairah karena kita membiarkan mukjizat tersebut menjadi hal yang biasa-biasa saja. Ketika kita menganggap banyak hal dalam hidup kita sebagai hal yang biasa-biasa saja, kita akan jatuh dalam kerutinan.

Kerutinan terjadi karena kita kehilangan kekaguman atas apa yang Allah telah sediakan bagi kita. Kerutinan membuat kita bosan atas apa yang ada dalam hidup kita. Kerutinan bisa membuat kita merasa bosan dengan pekerjaan kita, pasangan kita, dan anak-anak kita.

Ketika hal-hal yang ada di sekitar kita mulai terasa menjadi biasa-biasa saja, kita hendaknya segera memperbaharui pikiran dan hati kita. Kita hendaknya mengingat kembali bagaimana Allah telah menempatkan kita di mana kita berada saat ini. Mengingat kembali mukjizat-Nya akan mengobarkan lagi semangat kita untuk menjalankan apapun yang ada dalam diri kita.

Mukjizat-mukjizat-Nya itu terjadi di sekitar kita. Pasangan, anak-anak, teman-teman, pekerjaan, dan jabatan merupakan mukjizat dari Allah bagi kita. Semua itu bukan terjadi secara kebetulan, tetapi Allah telah menganugerahkan mereka kepada kita. Karena itu, janganlah anggap mereka sebagai hal yang biasa. Untuk menjaga kekaguman atas mukjizat-Nya, kita hendaknya setiap hari mengucap syukur atasnya : “Ya Bapa, aku bersyukur kepadaMu atas keluargaku dan atas semua anugerah yang telah Engkau berikan kepadaku”.

“Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya.” (Mazmur 44:9)

Salam Tangguh

Romo Felix Supranto, SS.CC