IMAN YANG DIDASARI KERENDAHAN HATI.

February 11, 2021

KAMIS 11-02-2021. Pekan Biasa V .
Hari Orang Sakit Sedunia. Bacaan: Kej. 2:18-25. Mzm. 128:1-2.3.4-5. Mrk. 7:24-30.

Injil Markus 7:29, menulis. Maka kata Yesus kepada perempuan itu:  ‘Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu,’ ” 

Hari ini Gereja mendoakan orang sakit sedunia. Itu semata-mata panggilan kepada orang kristiani untuk menyatakan keyakinan iman, pengharapan dan kasih kepada Allah, bahwa pentingnya doa bagi orang-orang yang tidak berdaya karena di gerogoti oleh sakit penyakit yang menimpah mereka.

Dalam kisah Injil dikatakan bahwa seorang wanita dari bangsa Siro-Fenesia memiliki seorang anak perempuan sedang kerasukan roh jahat. Wanita itu datang dan memohon kepada Tuhan Yesus supaya Ia mengusir roh jahat itu dari anaknya.  Meskipun wanita itu datang dengan suatu keyakinan yang besar, tetapi dia justru mendapatkan ‘penghinaan’ dari Yesus dgn menyamakan dirinya dengan anjing.

Bisa saja wanita itu pergi dari hadapan Yesus ketika mendengar penghinaan Yesus. Akan tetapi pernyataan Yesus tersebut tidak membuat wanita itu kecewa. Ia justru memperlihatkan imannya sampai ia menemukan apa yang diyakininya.  Dalam hidup, gambaran iman yang diperlihatkan wanita Siri Fenesia inu merupakan iman yang tetap kuat meskipun telah mendapatkan penghinaan yang menyakitkan.

Hal yang terpenting dari gambaran iman seorang wanita dari bangsa Siro-Fenesia, yakni; Sesungguhnya iman tidak pernah ditentukan oleh keadaan di sekitar kita .
Namun, iman perlu diperhatikan dan diperjuangkan. Nah, tugas kita meyakini apa yang kita imani, tanpa peduli dengan berbagai situasi dan konsekuensi apapun yang akan kita hadapi. Oleh karena itu, Jawaban kerendahan hati wanita dari bangsa Siro-Fenesia: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak”.
Wanita Siro-Fenesia itu tidak mendasari imannya dengan sebuah harga dirinya, akan tetapi mendasari imannya dengan kerendahan hati. Artinya, wanita Siro-Fenesia itu menyadari bahwa harga dirinya tidak akan menyelesaikan masalahnya.

Dengan demikian, hal terpenting yang ingin disampaikan bahwa sebuah keyakinan yang didasari oleh kerendahan hati tidak akan pernah berhenti untuk diperjuangkan, sekalipun taruhannya adalah harga diri. Jadi Hidup yang diarahkan kepada Tuhan akan mendapatkan jalan keluar, karena apa yang kita yakini di dalam Tuhan adalah bukti bahwa kita percaya kepada-Nya.

Marilah Berdoa : Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kerendahan hati untuk tetap percaya kepadaMu khusus untuk mendoakan orang yg tidak berdaya karena sakit penyakit, biarlah kasih dan kuasaMu memulihkannya. Amin.
Met Hari Kamis.