EFEKTIVITAS KATA-KATA

February 23, 2021


RP Albertus Herwanta, O. Carm


Berapa orang dapat mengingat jumlah kata yang pernah diucapkannya? Siapa yang pernah menyadari hasil atau akibat dari kata-katanya? Dalam kadar tertentu hidup manusia seperti ditentukan oleh kata. “Sabdo pandito ratu,” kata orang Jawa.

Kalau kata-kata manusia saja punya daya sedemikian kuat, apalagi Sabda Tuhan. Namun, berbeda dari kata-kata manusia yang sebagian hanya rentetan bunyi tak bermakna, Sabda Tuhan itu senantiasa bermakna dan berdaya guna.

“Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” (Yes 55: 10-11). Sabda-Nya efektif dan amat besar dayanya.

Tuhan tidak hanya bersabda, tetapi juga mendengarkan. Terutama mendengarkan mereka yang miskin dan menderita (Mzm 34: 18-19). Lebih dari itu, Tuhan melaksanakan yang disabdakan-Nya. Dia benar-benar menolong mereka yang berseru kepada-Nya.

Komunikasi manusia dengan Tuhan bisa dilakukan lewat kata-kata. Doa pada umumnya disampaikan dengan berbicara. Kata-katanya bisa diucapkan, dapat pula digemakan dalam hati.

Ada orang yang waktu berdoa mengumbar kata-kata yang panjang lebar. Mereka itu seperti buih yang menggunung, tapi “gembos dan kosong”; tanpa makna alias tidak efektif.

Hari ini Sang Guru Kehidupan mengajar orang berdoa secara tepat. Dia mengajarkan doa Bapa Kami yang singkat, padat, jelas, mendalam dan penuh makna. Lewat doa itu orang diajak menjalin relasi pribadi dengan Tuhan. Itulah doa sejati; relasi sejati dengan yang ilahi. Bukan pamer kata-kata.

Doa yang benar mendekatkan seseorang kepada Allah; bukan kepada semua yang diminta atau diharapkannya. Semakin sering berdoa, semakin erat relasinya dengan Tuhan. Relasi erat itu membantunya menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak-Nya. Kualitas doa tidak ditentukan oleh panjangnya rentetan kata, tetapi oleh efektivitas kata-kata.

Shek O HK, 23 Februari 2021