Dua Sayap

August 20, 2021


Sambil memandang laut biru di belakang kamar dan bukit-bukit hijau di kejauhan, mata ini melihat burung elang yang terbang mencari mangsa. Kadang tinggi mengangkasa, kadang rendah menyentuh permukaan air. Mereka menukik ke laut dan menyambar ikan yang bisa dimangsa. Kepak dua sayapnya seolah membawaku kepada sabda Tuhan hari ini.

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22: 37). Juga, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Mat 22: 38). Karena pada dua hukum itu tergantung semua hukum lain (Mat 22: 40), orang perlu senantiasa mewujudkannya.

Mengapa kasih itu dihubungkan dengan hati, jiwa dan budi? Dengan hati, karena kasih itu erat dengan rasa manusia. Perasaan itu tersimpan dalam hati. Dengan jiwa, sebab dalam jiwa itu ada kehendak yang mendorong orang melakukan sesuatu berdasar kesadaran. Dengan budi, karena kasih itu benar dan perlu dibimbing akal budi.

Namun kasih itu bukanlah semata-mata buah akal budi, pengetahuan atau teori. Kepandaian yang berarti memiliki banyak ilmu pengetahuan belum tentu menolong orang menjadi makhluk penuh kasih. Kasih itu tindakan yang menuntut orang keluar dari dirinya sendiri untuk menjangkau orang lain; siapapun mereka. Berbela rasa, berkehendak baik dan benar serta mencari upaya untuk melakukannya.

Kasih yang sempurna itu vertikal (kepada Allah) dan horizontal (kepada sesama manusia). Pandemi yang melanda dunia menguji orang dalam mewujudkan hukum utama itu. Sambil tetap percaya dan mengasihi Allah, manusia dipanggil untuk peduli kepada sesama. Dijiwai olehnya agama bukan sarana melarikan diri dari realita yang kadang tampak buruk-negatif, tetapi kekuatan untuk menghadapinya.

Baik iman maupun kasih sama-sama perlu dihayati untuk membawa manusia kepada hidup yang lebih baik. Mencapai panggilannya yang tinggi dan mulia. Dengan mengasihi Allah dan sesama manusia terbang ke tempat yang tinggi. Makin sempurna kombinasi kepak keduanya, makin tinggi manusia terbang ke angkasa hidup mulia. Seperti elang yang kulihat dari jendela kamarku.

Jumat, 20 Agustus 2021
Peringatan Santo Bernardus, Abbas.
RP Albertus Herwanta, O. Carm.