DAMAI

April 11, 2021

MINGGU 11-04-2021PEKAN PASKAH II MINGGU KERAHIMAN ILAHI.
Bacaan:Kis.4:32-35;
Mzm.118:2-4.16ab-18.22-24; 1Yoh.5:1-6;
Yohanes.20:19-31.

Injil Yohanes 20:19, menulis. Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”

Pengalaman perjumpaan para murid dengan Yesus yang bangkit dalam kisah  Injil hari ini. Masih dalam keadaan yang takut dengan orang-orang Yahudi, mereka berkumpul dalam sebuah rumah dengan kondisi pintu terkunci rapat. Yesus yang sudah bangkit mengatasi ruang dan waktu, Ia bisa hadir dimanapun para murid berada.

Kata-kata yang pertama kali diucapkan Yesus ketika menjupai mereka adalah “damai”. Yesus memberikan damai kepada para murid. Para murid yang sedang kalut hanya bisa kembali mengenang apa yang terjadi apabila hidup mereka kembali damai, tenang, dan merenungkan apa yang terjadi. Perjumpaan yang pertama para murid tidak memerlukan tanda-tanda untuk percaya kepada Yesus yang bangkit. Namun pada perjumpaan yang kedua, delapan hari berikutnya, Yesus perlu memberi bukti bekas-bekas luka penyaliban. Dan para murid, khususnya Tomas, menjadi percaya akan Yesus yang bangkit.

Bagi kita, memberikan damai kepada orang yang kita jumpai, dimanapun kita berada, menjadi ciri khas Kristiani, kita sebagai murid Yesus. Lebih berguna memberi damai dari pada memberi celaan. Lebih membawa berkat ungkapan damai dari pada ungkapan yang lain yang mungkin tidak membangun kehidupan.

Saat ini kita tidak memerlukan bukti bekas luka penyaliban Yesus. Kita sudah yakin dan percaya dengan pangalaman iman para murid. Maka yang perlu kita perjuangkan adalah bagaiman kita mampu untuk memberi salam seperti salam Yesus kepada para murid ketika Ia menjumpai mereka. Kita yakin bahwa setiap orang pasti lebih memilih hidup yang damai dari pada hidup yang penuh peperangan.

Marilah berdoa: Ya Tuhan, kami yakin dan percaya cinta-Mu tidak berhenti pada kematian. Namun kami yakin dan percaya bahwa cinta-Mu senantiasa tercurah dalam hidup kami. Semoga kami dimampukan selalu untuk membawa damai dalam hidup kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Met Paskah Minggu II