Renungan Harian – Jumat, 17 April 2020

April 19, 2020
renungan harian katolik
JUM’AT
(Putih)
17 April
Kisah pr Rasul 4: 1-12
Mazmur 118: 1-2, 4, 22-27a
Yohanes 21: 1-14
(1) Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. (2) Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. (3) Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. (4) Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. (5) Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.” (6) Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. (7) Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. (8) Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. (9) Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. (10) Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” (11) Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. (12) Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. (13) Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. (14) Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
KUASA IMAN
“Ketahikah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam Nama Yesus Kristus, orang Nasaret, yang telah kamu salibkan, tetapi telah dibangunkan oleh Allah dari antara orang mati – dan oleh karena Yesus itulah orang berdiri dengan sehat sekarang ini di depankamu” –Kisah para Rasul 4: 10
ORANG YANG hidup dalam udara iman, ia tinggal di daerah mukjizat. Oleh karena itulah Yesus pernah bersabda kepada para murid-Nya, “ Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini : Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut ! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu terjadi baginya” (Mrk 11:23-24).
Petrus dan Yohanes memiliki iman seberani itu sampai mereka dapat menyembuhkan orang yang lumpuh itu. Dan oleh karena itu, mereka berdua diserahkan ke hadapan Majelis Sanhedrin untuk diadili. Petrus dan Yohanes malah mau mewartakan Injil kepada para anggota Majelis itu yang mendakwanya. Bayangkan mereka berdua dipenjara semalam dan pagi berikutnya menghadapi kemungkinan mau dijebloskan ke penjara lagi. Bagi Petrus tak ada pilihan lain kecuali mewartakan Injil. Ia nyatakan hanya dalam Nama Yesus ada keselamatan.
Allah ingin agar kita semua ini mengetahui bahwa bisa memiliki iman yang seberani itu seperti ke dua rasul itu. Kita ini juga dapat memiliki iman di zaman sekarang ini seperi Ibu (Santa) Teresa dari Kalkuta, sewaktu dia pertama kali mengambil seseorang hampir mati di pinggir jalan di Kalkuta. Suster Teresa ini dulunya tak tahu sama sekali apa yang disimpan dan disediakan oleh Allah baginya. Tetapi suster ini percaya sewaktu merasa terpanggil untuk pergi ke India dan iapun menanggapinya. Ia melakukan sesuatu di dalam iman, sampai-sampai lahirnya sebuah Kongregasi baru yang mendedikasikan diri untuk pelayanan orang termiskin dari yang miskin dan terpinggirkan. Semua terjadi karena tindakan iman. Ibu Teresa menjadi saksi hidup dari kuat kuasa Injil.
Dan kita ? Bagaimana kita akan memberi kesaksian akan Allah zaman sekarang ini ?
o Dengan menyapa orang yang sendirian karena tersisihkan oleh sesama ?
o Menunjukkan rasa dan sikap tenang di tengah situasi hiruk pikuk yang melelahkan ?
o Dengan menunjukkan senyum, sikap ramah yang membesarkan hati kepada sesama di kantor atau di lingkungan tetangga kiri kanan ?
Kalau hal itu telah menjadi kebiasaan sehari-hari, Roh Kudus tentu akan menunjukkan bagaimana kesaksian akan Allah dapat diperluas dan menjangkau lebih banyak orang. Mungkin anda akan masuk ke suatu komunitas yang berpelayanan berkunjung ke pasien di rumah sakit, ke panti-wredha atau ke warga-binaan di penjara-penjara ? Untuk mendampingi pembinaan ‘Orang Muda Katolik’ (OMK)? Untuk pelayanan selalu ada tempat. Pelayanan di bidang liturgi di greja dan bidang pastoral di Lingkungan. Pelayanan dalam masyarakat umum. Semua terbuka.
Biarlah Roh Kudus menuntun anda dan menasihati anda dengan keberanian iman seperti Petrus dan Yohanes.
DOA : Ya Roh Kudus, semoga kata-kata dan perbuatanku menjadi keluhuran bagi Nama Yesus
JANJI : “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik” — Mazmur 118: 1
PUJIAN: Dengan senyum yang menyapa, keluarga Dardjo membangun jembatan komunikasi dengan tetangga sebelah kiri, kanan dan depan, yang berbeda suku dan agama.