Renungan Harian – Senin, 08 April 2019

April 8, 2019
renungan harian katolik
8 April 2019
SENIN (Ungu)
Daniel 13: 1-9, 15,17,19-30,33-62
Mazmur 23 : 1-6
Yohanes 8: 12-20
(12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (13) Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: “Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar.” (14) Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. (15) Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun, (16) dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. (17) Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah; (18) Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.” (19) Maka kata mereka kepada-Nya: “Di manakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: “Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku.” (20) Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorangpun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.
M A N D I
“Ia mau mandi di taman itu” — Daniel 13: 15
BACAAN HARI INI adalah Kisah kemenangan atas yang jahat. Ini dapat dikatakan suatu pendahuuan tentang Baptis dari Perjanjian Lama. Sewaktu Suzana memasuki tempat mandinya (Dan 13: 17-18), dia dikelilingi oleh kuasa si jahat. Ini diwakili oleh dua orang tua-tua yang bobrok moralnya. Suzana masuk ke dalam suatu dilema, yakni dia tetap menaruh kepercayaannya pada Allah , dengan mengatakan kepada para hakim yang jahat itu, “lebih baiklah akujatuh ke dalam ke tngan kamu dengan tidak berbuat dosa, dari pada berbuat dosa di hadapan Tuhan” (Dan 13:23). Suzana bangkit dari tempat mandinya secara bebeas, murni dan menang atas kerajaan kegelapan.
Sewaktu kita dibaptis, kita keluar dari air Permandian, tertebus dan tanpa noda (Rm 8:1). Sebagian besar dari kita, kita dibaptis sewaktu kita masih bayi. Kita sama sekali tgidak ingat sewktu keluar dari air Baptis, menjadi bebas dan menang.. Dalam kebijakaan-nya, Gereja secara teratur memberi kesempatan kepada kita untuk memperbaharui Baptis kita, Janji Bapts kita. Ini membuat Baptis kita tgerasa baru danhidupbag kita dan menantang kita semua untuk menghayati Baptis kita secara baru, kudus dan berpola hidup baru berdasar iman.
Beberapa Minggu berikut ini, kita semua akan memperbaharui Janni Baptis kita di Malam Paska atau Minggu Paska. Sebagaimana Suzana lakukan, marilah kita membuat keputusan untguk mempercayakan penuh hidup kita sel;uruhnya kepada Tuhan
Mai kita sekarang bersiap-siap memperbaharui Baptis kita.Menilah dosa dan setan. Biarkan meras haus lapar akan kekudusan (Mat 5:6). Bagaimanapun pula kita perlu berani menolak berkompromi dengan kerajaan kegelapan, meski kita harus menderita pengejajaran dan penganiayaan demi mengejar kekudusan (Mat 5: 10).
Memilihlah menjadi suci murni, karena Yesus juga suci murni adanya (1 Yoh 3:3).
Doa :Ya Yesus, Engkau menyerahkan Tgubuh-Mu bagiku (Luk 22: 19). Aku juga mempersembahkan tubuhku kepada-Mu. Xemoga Yesus selalu dimuoiakan dalam tubuhku (1 Kor 6:20).
Janji : “Ia membimbing aku ke air yang tenang” — Mazmur 23:2
Pujian: Greg Sandika, setelah bertahun-tahun jauh dari Gereja,menyambut Sakramen Tobat. Ia merasa terbebaskan dosa dan kesalahan. Dans elajutnya ia bertekad megabdikan hidupnya kepada Tuhan dalam pelayanan.