9 Simbol Roh Kudus yang Digunakan oleh Gereja

May 17, 2024

Gereja Katolik mencantumkan sembilan simbol Roh Kudus yang paling sering digunakan untuk membantu umat memahami misteri besar Pribadi Ketiga Tritunggal.

Roh Kudus tetap menjadi misteri bagi banyak umat Katolik, dan seringkali merupakan Pribadi Tritunggal Mahakudus yang paling sulit untuk dipahami sepenuhnya. Bahkan banyak orang kudus tidak mampu memahami sepenuhnya aktivitas Roh Kudus.

Gereja Katolik telah menggunakan berbagai simbol untuk membantu menggambarkan tindakan Roh Kudus. Simbol-simbol ini berakar pada Alkitab dan memberi gambaran sekilas tentang cara kerja pembela yang tersembunyi.

1. AIR

Simbolisme air menandakan tindakan Roh Kudus dalam Pembaptisan, karena setelah pemanggilan Roh Kudus, air menjadi tanda sakramental kelahiran baru yang mujarab: sebagaimana kehamilan kelahiran pertama kita terjadi di dalam air, demikian pula air Pembaptisan benar-benar menandakan bahwa kelahiran kita ke dalam kehidupan ilahi diberikan kepada kita di dalam Roh Kudus. Sebagaimana “dalam satu Roh kita semua telah dibaptis,” maka kita juga “diberi minum dari satu Roh.” Jadi Roh secara pribadi juga merupakan air hidup yang mengalir dari Kristus yang disalibkan sebagai sumbernya dan mengalir di dalam kita menuju kehidupan kekal.

2. PENGURAPAN

Simbolisme pengurapan dengan minyak juga melambangkan Roh Kudus, sampai-sampai menjadi sinonim dari Roh Kudus. Dalam inisiasi Kristiani, pengurapan adalah tanda sakramental Penguatan, yang disebut “krisma” di Gereja-Gereja Timur. Kekuatan penuhnya hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan pengurapan utama yang dilakukan oleh Roh Kudus, yaitu Yesus. Kristus (dalam bahasa Ibrani “mesias”) berarti yang “diurapi” oleh Roh Allah.

3. KEBAKARAN

Air menandakan kelahiran dan kesuburan hidup yang diberikan oleh Roh Kudus, sedangkan api melambangkan energi transformasi dari tindakan Roh Kudus. Dalam bentuk lidah “seperti api,” Roh Kudus diam di atas para murid pada pagi hari Pentakosta dan mengisinya dengan dirinya sendiri. Tradisi spiritual telah mempertahankan simbolisme api ini sebagai salah satu gambaran paling ekspresif dari tindakan Roh Kudus. “Jangan padamkan Roh.”

4 DAN 5. AWAN DAN CAHAYA

Kedua gambaran ini muncul bersamaan dalam manifestasi Roh Kudus. Di dalam Roh Kudus, Kristus menggenapi gambaran ini. Roh Kudus turun ke atas Perawan Maria dan “menaungi” dia, sehingga dia dapat mengandung dan melahirkan Yesus.

Di gunung Transfigurasi, Roh dalam “awan datang dan menaungi” Yesus, Musa dan Elia, Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan “sebuah suara keluar dari awan, berkata, ‘Inilah Putraku, Yang Terpilih; dengarkan dia!’”

Akhirnya, awan itu membawa Yesus keluar dari pandangan para murid pada hari kenaikan-Nya dan akan menyatakan dia sebagai Anak Manusia dalam kemuliaan pada hari kedatangannya yang terakhir.

6. SEGEL

Meterai adalah simbol yang dekat dengan pengurapan. “Bapa telah membubuhkan meterainya” pada Kristus dan juga memeteraikan kita di dalam Dia. Karena meterai ini menunjukkan pengaruh yang tidak dapat dihapuskan dari pengurapan dengan Roh Kudus dalam sakramen Pembaptisan, Penguatan, dan Pentahbisan Suci, maka gambar meterai (sphragis) telah digunakan dalam beberapa tradisi teologis untuk mengungkapkan “karakter” yang tidak dapat dihapuskan yang dicantumkan oleh ketiga sakramen yang tidak dapat diulangi ini.

7. TANGAN

Yesus menyembuhkan orang sakit dan memberkati anak-anak kecil dengan menumpangkan tangan ke atas mereka. Atas nama-Nya para rasul akan melakukan hal yang sama. Yang lebih jelas lagi, Roh Kudus diberikan melalui penumpangan tangan para Rasul.

Surat kepada Orang Ibrani mencantumkan penumpangan tangan di antara “elemen dasar” ajarannya. Gereja telah menyimpan tanda pencurahan Roh Kudus yang penuh kuasa ini dalam epos sakramentalnya.

8. JARI

“Dengan kuasa Allahlah [Yesus] mengusir setan.” Jika hukum Allah ditulis pada loh-loh batu “dengan jari Allah”, maka “surat dari Kristus” yang dipercayakan kepada para rasul, ditulis “dengan Roh Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh hati manusia.” Himne Veni Creator Spiritus menyebut Roh Kudus sebagai “jari tangan kanan Bapa”.

9. MERPATI

Pada akhir air bah, yang simbolismenya mengacu pada Pembaptisan, seekor merpati yang dilepasliarkan oleh Nuh kembali dengan membawa ranting pohon zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi dapat dihuni kembali. Ketika Kristus keluar dari air baptisannya, Roh Kudus, dalam bentuk seekor merpati, turun ke atasnya dan tinggal bersamanya.

Roh turun dan tinggal di dalam hati orang yang dibaptis yang telah disucikan. Di gereja-gereja tertentu, Ekaristi disimpan dalam wadah logam berbentuk burung merpati (columbarium) yang digantung di atas altar. Ikonografi Kristen secara tradisional menggunakan burung merpati untuk mengisyaratkan Roh.